Monday, November 15, 2010

Kesurupan (again)

Masa-masa kesurupan sudah lama berlalu sebenarnya. Sudah tak ada yang perlu dipusingkan. Setidaknya itulah yang kupikirkan. Sampai hari ini. Tadi upacara Senin, udah panas memang. Setelah itu aku masuk di kelas 3. baru duduk, selesai berdoa, baru ngomong, "Hari ini kita masuk materi terakhir buat kalian... " eh langsung ada yang jatuh. Keras banget pula jatuhnya. (Untung doski gak langsung stroke). Ribut. Biasanya kan emang pingsan adalah opening ceremony-nya kesurupan. "Oke, mungkin dia belum sarapan," kataku. Anak-anak perempuan kusuruh bukain jilbab ma kancing atas bajunya. Sekitar 15 menit kemudian, dia mengejang. Dan selanjutnya, tahu sendiri, beraksi hebat. Anak-anak (yang berkompeten) sibuk megangin. Aku keluar, mau panggil bala bantuan (haiyah). Habisnya, pengen cepet klar dan melanjutkan pelajaran dengan kondusif, tanpa setan dan jin.
Pas turun tangga, langsung ketemu principal. Ngobrol bentar (principal ini dulunya emang mau ditaro di sekolahku, tapi karena beberapa alasan, gak jadi. Makanya, aku sempet kenal. Anak-anak yang sekarang kelas 3 juga dah kenal. He is their favorite. Mine too!), habis itu kutinggal, nyari bala bantuan itu tadi. Aku gak bilang ke beliau. Kasian, beliau kan lagi masuk ke kelas-kelas. 
Setelah ketemu dua bala bantuan, BK dan satu lagi, aku naik ke kelas, dengan dua guru itu. Si kesurupan diam. Jadi, kata ibu yang satu, sudah lanjutkan aja pelajaran, anggap aja ga terjadi apa-apa. Aku lanjutin aja. Eh, malah tereak lagi tu orang. Temen-temennya ngolok, "Ah, kamu akting!" Berbisik dia, "Tolong, tolong!" Karena makin keras, kuteriakin membentak gitu, "Heh!!!!" Sampai anak-anak lain kaget. Malah aku dibentak, "Apa kamu?" Sialan! Aku langsung balik badan, diketawain anak-anak. Habis itu, sampai aku pulang tadi, ada 4 orang yang tertular. Udah selesai, kambuh lagi. Guru-guru dah yakin, ada yang manggil setan-setan ini. Kalau enggak, ngapain dia datang dan ganggu-ganggu. Iya juga sih. Ada tertuduhnya. Si tertuduh sekarang marah-marah ke guru-guru. Termasuk aku. Kenapa? Karena... (bersambung)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...